Kita Tumbuh dan Bersenyawa

Judul ini saya ambil dari potongan lirik lagu Bersenyawa oleh Ayudia Chairani.

Beberapa hari yang lalu, saya menghadiri sebuah seminar kepemudaan yang diselenggarakan oleh Bampu Pelangi, komunitas sosial PKN STAN. Kebetulan pembicara-pembicara yang dihadirkan adalah orang- orang yang keren, salah satunya 2nd Miss World 2015, Maria Harfanti. Saya dan teman-teman yang hadir excited sekali. Terlebih ketika Maria Harfanti menceritakan tentang perjalanan hidupnya yang penuh pengaruh dan prestasi.

Di sela-sela materi dari Maria Harfanti, teman sebelah saya menoleh dan berkata "usiaku 20 tahun dan aku gini gini aja"

Okay, kalimat itu sempurna mengingatkan saya akan sebuah buku yang sedang sering saya baca, tapi belum selesai. Bukunya Rando Kim yang berjudul Time of Your Life di sampulnya. Rasanya ingin menimpali teman saya tersebut dengan "kamu harus baca buku itu" tapi saya sendiri belum selesai bacanya, pun saya belum bisa soktau. Jadi saya akhirnya hanya menjawab "usiaku 21 dan aku juga gini gini aja" lalu kita sama-sama tertawa sambil menyimpan perasaan bingung masing-masing.

_______________________

Namun hari ini saya sudah hampir menyelesaikan buku itu. Buku Time of Your Life dari Rando Kim bercerita tentang permasalahan anak muda yang banyak takut akan masanya. Tuntutan dan keinginan ini itu menjadi hantu paling menakutkan bagi diri mereka. Terlebih ketika mereka bertemu orang lain yang memiliki pencapaian yang belum bisa mereka punya. Seakan waktu sebentar lagi habis dan mereka benar-benar merasa terlambat. Pada akhirnya anak- anak muda hanya sibuk mengeluh dan membandingkan, tanpa mencoba menikmati proses yang mereka lewati.

Maria Harfanti di usianya ke 20 pernah menjadi pengajar terdidik untuk anak- anak di pedesaan China. Di usianya ke 23, ia menjadi 2nd Miss World- prestasi tertinggi dari jajaran Miss Indonesia selama ini.

Richard Branson membuka studio di usia 22 dan membuka perusahaan label miliknya di usia 23.

J.K. Rowling berusia 25 saat ide tentang Harry Potter mampir di kepalanya.

Lalu sejenak membuka Instagram dan stalk akun-akun anak muda keren. Mereka CEO, community founders, pendiri startup startup. Pun kita siapa?

Lagi, tapi tidak perlu jauh-jauh.

Kakak tingkat yang itu, kemarin baru saja presentasi pappernya di luar negeri. Kakak tingkat yang itu, kemarin baru saja pulang bawa medali. Teman kita yang itu, kemarin baru saja lolos lomba ini. Teman kita yang satunya lagi, kemarin baru saja blablabla.

Dan kamu ngapain?

Okay. Itu permasalahan anak muda sekarang. Sibuk mempermasalahkan pencapaian yang dicapai orang- orang. Sedangkan dirinya merasa belum apa-apa, merasa tidak berfaedah hidupnya. Hanya menjalani hari dengan rutinitas yang begitu begitu saja. Kadang membahasakannya dengan 'cuma jalan di tempat' siap grak. Wk.

Padahal sebenarnya setiap orang itu tumbuh. Percaya? Yang berbeda hanya arah dan kecepatannya. Untuk mencapai titik dimana kita berdiri seperti ini, kita bukan doing nothing. Ada sesuatu yang telah kita lakukan dan itu tidak hanya satu.

Di buku Time Your Life, dikatakan bahwa "setiap bunga akan mekar ketika saatnya tiba: forsythia, kamelia, dan bunga-bunga lain. Bebungaan itu tahu kapan mereka akan mekar; tidak seperti kebanyakan dari kita yang selalu ingin mendahului yang lain. Apakah kamu merasa tertinggal dari teman- temanmu? Apakah kamu merasa telah menyia-nyiakan waktu sementara teman- temanmu mulai melangkah menuju kesuksesan? Jika kamu berpikir demikian, ingatlah bahwa kamu memiliki masa mekarmu sendiri, begitu juga dengan teman-temanmu. Musimmu belum datang. Namun ia pasti akan datang ketika kuncupmu terbuka. Mungkin kuncup itu mekar lebih lama dari yang lain, tetapi ketika sampai pada waktunya, kamu akan mekar dengan begitu indah dan menawan seperti bebungaan lain yang telah mekar sebelum dirimu. Jadi, angkat kepalamu dan bersiaplah menyambut musimmu. Ingat, kamu begitu menakjubkan!"

photobucket.com


Kita punya waktu mekar kita sendiri, gaes. Anak muda harus percaya banget ini. Yap, akan baik jika kita terus berusaha bertemu orang baru dan belajar banyak darinya. Namun kita pun harus selalu ingat proses apa yang sedang dan akan kita lalui. Tidak akan pernah terlambat untuk kamu berusia 20 untuk baru mencoba itu, tidak akan pernah terlambat untuk kamu berusia 21 untuk baru mencoba ini.

Kita tumbuh dengan masa kuncup yang tidak sama. Juga,  antarbagian dari kita itu bersenyawa- membentuk sosok aku dan kamu yang akan mekar jika tiba masanya. Tunggu aja! :)

Comments

Popular posts from this blog

Book Review : Art of Dakwah

Menghadapi Perempuan