Bukan Sekadar Cantik Duniawi
Ketika kami baru beres- beres lomba menghias kantong
angkatan tiba- tiba datang seseorang di balik pintu, seorang kakak tingkat perempuan.
Namanya Kak Uti.
“Kak Uti, mari
kak mari. Lomba Kreasi Korsanya baru saja dimulai, kak. Peserta sudah sibuk
berkreasi di tiga kelas. Kak Uti duduk saja dulu di sini. Nanti pas mereka
selesai, baru kita masuk, kak.” Tergesa- gesa kami mempersilakan Kak Uti masuk.
Ceritanya beliau adalah juri lomba kreasi korsa angkatan 57.
“Oh iya dek. Penilaiannya
full padu padan busana kan ya? Aku baca di teknis lomba, make-up ngga dipakai”
“Iya, kak.
Penilaian hanya terdiri dari kreativitas busana, keserasian warna, keserasian
antarbagian, dan juga kesopanan, kak. ” Lalu saya menyodorkan lembar penilaian
kepada beliau.
“Kesopanan? Menarik
juga. Nanti aku boleh berkomentar selama penjurian? Aku mau tahu tentang fashion trend di kalangan kalian. Sepertinya ada value-value yang bisa aku sisipkan.
Aku mau karena aku berpikir wah melalui ini bisa banget tuh saling berbagi value-
value yang sekarang banyak orang lupakan”
“Waa boleh
banget, kak”
Entah mengapa
ada rasa girang tiba- tiba mekar. Saya memanggil Kuntie, koor saya. Kami saling
berbisik. Kebahagiaan benar- benar menular! Sekarang Kuntie juga mengembangkan
senyum sama lebarnya.
“Ini tujuan dari lomba sebenarnya, Mel? Bismillah ya” koor saya ini menggenggam tangan
saya, erat.
***
Satu jam usai, teman- teman
peserta sudah siap menampilkan hasil kreasi korsa mereka. Catatan, Kreasi Korsa
ini merupakan lomba mix and match korsa
(semacam jaket angkatan) dengan busana apapun dan hiasan apapun se kreatif mungkin.
Setiap kelas wajib mengirimkan tiga perwakilan. Dua orang sebagai perias dan
satunya sebagai yang dirias- atau kamu boleh menyebutnya model. Awalnya tujuan
dari lomba ini sekadar untuk mengasah kreativitas teman- teman perempuan
angkatan. Make-up wajah tidak
diperhitungkan- sekali lagi- karena ini bukan suatu kontes kecantikan. Pure kreativitas berbusana. Istimewanya
lagi, selama proses perlombaan pun, ruangan dan sekitarnya steril dari makhluk
yang bernama laki- laki. Bhay, laki- laki, bhay!
Teman- teman yang dirias berdiri
di depan ruangan. Kami, kuli- kuli lomba, hanya bisa berdecak kagum. Mereka
cantik- cantik banget! Saya semakin sadar
bahwa takdir setiap orang memang berbeda guys, kitanya aja yang harus pandai-
pandai menerima. Wk. Sedih bat.
Satu
per satu maju beberapa langkah di depan Kak Uti yang duduk di kursi juri. Sedikit malu-
malu mereka maju, memperkenalkan diri, bergaya cekrek- cekrek, lalu balik lagi.
Kak Uti menilai satu per satu, mengapresiasi satu per satu, dan mengomentari
satu per satu.
“Cantik
sekali rok yang kamu pakai. Namun kita tahu konsekuensi pakai rok jenis itu,
harus ada dalaman furing yang menjuntai sampai bawah. Full menutupi. Jadi ngga
keliatan lekuk kaki bawahnya, sekalipun memakai legging”
“Aku
suka model lengan bawah yang agak ditarik ke atas. Namun alangkah baiknya ya
jika memakai manset lengan, sehingga lengan tetap tertutupi. Berhijab itu harus
rapat ditutup. Ibaratnya kerupuk dalam toples. Kalau ditutup ya harus rapat,
kalau ngga rapat sedikit saja ya nanti tetap akan melempem pada akhirnya. Ini sebenarnya reminder buat aku juga dan
teman- teman disini lainnya.”
“Wah
bagus sekali. Aku suka mengamati trend fashion yang emang lagi kekinian banget.
Dan yang kamu pakai stylenya, model celananya kulot, warna black and white minimalis emang lagi kekinian
banget. Cocok- cocok aja buat warna korsa. Namun disini aku mau mengomentari
jilbabnya. Kan kita tahu definisi hijab yang baik itu gimana, salah satunya ya
yang menjulur sampai menutup dada. Jadi bukankah akan bagus banget kalau kita berbusana
cantik mengikuti trend, tetapi tetap syari- tidak meninggalkan value dari berhijab sesuai aturan itu
sendiri.”
Teman-
teman peserta dan kami manggut- manggut. Sebuah pembelajaran baru bagi siapapun
yang ingin bertransformasi lebih baik lagi. Ternyata.. ternyata.. kita
melakukan sesuatu itu perlu ada value yang memang beneran ada manfaatnya.
Awalnya, tujuan dari Kreasi Korsa ini sekadar untuk mengasah kreativitas dalam
memakai Korsa. Ternyata jika dipikirkan kembali, bisa loh berkreasi cantik
namun tetap syari. Bisa banget loh tampil cantik bukan hanya duniawi.
Comments
Post a Comment
Terima kasih sudah membaca. Semoga ada manfaat dan selamat berkelana.