Menghadapi Perempuan
Sekitar dua tahun lalu saya menemukan sebuah quotes epic dari kak Aji Nur Afifah. She said, "Perempuan itu sederhana. Yang rumit itu moodnya. Dan khawatirnya. Dan rindunya." Aseli, ini Kak Apik ini kenapa suka bener yak? Saya sih sepakat. Kalau kamu sepakat tidak?
Moodnya
Bagi
kita, kaum perempuan, sering banget mengalami yang namanya moodswing. Sudah
macam tahu bulat, moodnya serba dadakan. Sekarang seneng-seneng, lima menit
lagi udah cemberut. Sekarang nangis-nangis, lima menit lagi udah ketawa-ketiwi.
Bisa ya gitu? Yha namanya juga perempuan, yha bisa gitu deh.
Bagi
orang lain hal ini bisa tampak nyebelin banget. Ngga hanya buat lawan jenis,
tapi buat sesama perempuanpun juga. Perempuan, termasuk saya, kadang suka lupa,
yang bikin sebel ini sebenarnya juga suka jadi hobi sendiri tanpa disadari.
Uwoo.
Nah
kalau sadar akan hal ini, kita perempuan bisa apa ya. Kadang kepikiran kalau
itu memang sudah menjadi kodrat. Jadi ya, yaudahlah ya. Lagi jadi macan bentar
nih, kamu minggir dulu ya!
Tapi
kalau sifat itu didiemin terus kasihan orang lain ngga sih? Hiks! Saya jadi
merasa banyak dzalim ke orang-orang di sekitar saya. Saya sering gitu soalnya.
Maafin ya!
Padahal
ada hadist yang artinya "Jangan marah, bagimu surga" (HR. Thabrani). Wadidaw, semoga
kita kaum perempuan bisa meminimalisasi mood-mood jelek kita ya. Jangan
marah-marah lagi. Insyaallah surga ada untuk orang-orang yang mau bersabar.
Kalau kata Kak Ratisa, "Banyakin istighfar" #TobatSoon
Khawatirnya
Mungkin
banyak yang bilang : perempuan itu rempong. Uhm, bukan rempong sih sebenarnya,
kita mah jadi perempuan cuma suka khawatir aja #ngeles . Tapi bener.
Khawatirnya perempuan itu sungguh luar biasa. Apalagi kalau sudah menyangkut
tentang benda, orang, atau hal hal yang ia taruh perhatian penuh.
Jadi
jangan heran kalau punya ibu, kakak perempuan, atau teman perempuan yang suka
menanyakan kabar tentang apa aja. Menanyakan hal yang mungkin sebenarnya B aja.
Tapi bagi perempuan, semua hal ngga bisa B aja. Wkwk. Semua hal harus
terpastikan baik. Baik ngga tuh perempuan itu? Wkwk
Tapi
kadang kekhawatiran itu sering menimbulkan kerempongan yang bikin pihak lain
kerepotan. Ahaha. Nah ini yang mesti perlu dikurang-kurangi. Kalau ada orang
yang bilang "santai aja", ya berarti kita memang harus sedikit
bersantai. Relax. Rem aja dulu. Jangan grusa-grusu. Solusi sering muncul dalam
pikiran yang jernih, katanya. Iya apa tidak?
Rindunya
Wadaw.
Ngga bisa cerita banyak kalau tentang ini. Intinya, bener banget sih; perempuan
memang suka rindu yang menggebu. Apalagi perempuan yang notabenenya anak
rantau. Duh, suka homesick tidak tertolong. Rindu rumah dan orang-orang di
dalamnya.
Selain
rindu keluarga di kampung, perempuan juga suka rindu dengan sesama teman. Ngga
ketemu tiga hari aja, kalau udah ngerasa temenan banget, dah kayak ngga ketemu
tiga tahun. Kadang kemarin ketemu, tapi ngga sempet ngobrol, rasanya seperti
belum ketemu. Ya iya sih. Kalau saya sendiri, mengakui sih kalau pertemuan
tanpa pembicaraan itu omong kosong. Jadi ya butuh banget yang namanya
ngobrol-ngobrol demi silaturahim yang senantiasa terjaga. Kalau rindu versimu
itu yang gimana? :)
Tulisan
ini sekadar untuk refleksi bahwa sebenarnya : kamu itu sederhana lho, girls! ya
tapi yang rumit itu embel-embel belakangnya. Semoga kita, perempuan, bisa
meminimalisasi sifat-sifat yang sekiranya berlebihan ya. Kita itu sebenarnya
sederhana kok, ngga rumit kok. Ngga rumit! :)
Comments
Post a Comment
Terima kasih sudah membaca. Semoga ada manfaat dan selamat berkelana.