Posts

Showing posts from July, 2018

Internship Dreamdelion Batch 7 Regional Jakarta

Image
               Jika ada suatu hal yang tak mungkin bisa kita cegah atau ajukan kejadiannya, maka itulah yang kita sebut takdir . Asiq.             Di malam yang bukan siang ini, saya mau cerita-cerita tentang Dreamdelion. Rumah yang pernah mempersilakan saya singgah beberapa bulan yang lalu. Jadi, Dreamdelion adalah sebuah “rumah” yang bergerak di bidang community development . Slogannya, "The best place to give your best contribution". Tempat bernaung orang-orang yang mau mendedikasikan waktunya untuk bermanfaat bagi orang lain. Uhuy. Untuk selengkapnya sabi banget buat ceki-ceki di @dreamdelion , di sana banyak info lengkap tentang apa dan kegiatan apa aja yang Dreamdelion lakukan.             Dulu pertama kali denger kata Dreamdelion itu dari dua kakak putra-putri STIS, Kak Suryo dan Kak Sita, yang ngisi waktu pembekalan putra-putri daerah STIS. Jadi ceritanya mereka sharing pengalaman ikut kegiatan di luar gitu. Ngga hanya cerita tentang Dreamdelion aja sih,

Topik Dimana Ya?

Image
Sebenarnya untuk menentukan suatu hal itu bukan perkara susah. Apalagi kalau diminta buat milih sesuatu yang cepat dan ngga perlu mikir. Gampang! Pilih aja dulu, jalani, risiko pikir belakang.          Tapi kenapa untuk sesuatu yang satu ini, saya bingung sedari dini? (bingung kenapa harus bingung hihi). Aha! Karena yang satu ini jangkanya setahun nanti. Akan dipikir banyak dengan metode yang ngga main-main. Akan dipertanggungjawabkan di bapak ibu penguji kelulusan. Akan menjadi bentuk nyata dari perjalanan kuliah selama ini. Skripsi!             Jadi sekarang sebenarnya sedang masa-masa lengang kecuali untuk yang tidak lengang. Masa-masa mahasiswa jelata seperti saya meluangkan diri untuk lebih selaw dari hingar bingar kesibukkan dan berusaha mencarimu (re: topik) dari sekarang. Tapi kenapa belum ketemu. Topik, sebenarnya kamu mah dimana?             Saya cari di seminar-seminar kakak tingkat, tapi keberadaanmu masih abu-abu. Mau saya cari juga di rak-rak perpus,

Melibatkan Pembiaran

Image
Kita cukup kenyang dengan sarapan cerita orang-orang. Tentang kisah kasih mereka yang sedang mekar-mekarnya. Tentang rindu-rindu yang yang tak direstui karena perbedaan suku. Ataupun tentang puisi-puisi patah hati di sosial media. Cerita tentang itu ada banyak sekali, teman. Dengan berbagai alur dan sudut pandang. Dengan berbagai anggapan klimaks yang mungkin sebenarnya bukan.             Namun benar kata Tara, ada satu yang kita tau; kita berada dalam ketidakpastian masa depan. Kita berteman sekarang, belum tentu se-berteman ini di masa depan. Kita merasa dekat sekarang, belum tentu akan tetap dekat di masa depan. Semesta itu bergulir. Kita; tidak bisa menjamin keadaan. Orang-orang yang berada di sekitar kita sekarang adalah orang-orang terbaik untuk sekarang. Belum tahu untuk nanti. Apalagi untuk beberapa masa setelah hari ini. Jadi, jangan terlalu bangga dengan hal-hal sementara. Juga, jangan pernah mengawetkan sedih untuk hal-hal yang belum pasti.             Di satu wak

Kukira Kau Rumah

Image
Kau datang tatkala sinar senjaku telah redup Dan pamit ketika purnamaku belum seutuhnya Kau yang singgah tapi tak sungguh Kau yang singgah tapi tak sungguh (Kukira kau rumah, -Amigdala) Mungkin kita sudah merasa menemukan ‘rumah’ dalam diri seseorang, sekelompok orang, atau pada hal-hal yang kita anggap hebat. Mempercayakan penuh. Menggantungkan harapan besar ataupun hal-hal kecil. Sampai lupa kalau suatu waktu yang sementara itu tidak selamanya ada. Sampai lupa kalau yang tidak membuat kecewa hanyalah Allah semata.              Jadi, jangan merasa sedih. Dari awal, tidak ada yang menjanjikan kita apa-apa. Mungkin saja kita yang suka berharap banyak. Mungkin saja kita yang geer tanpa berusaha membatasinya. Tempat pulang yang sebenarnya adalah Allah. Yang 24 jam telah memberikan waktu-Nya. Yang menyediakan malam-malam untuk kita mengadu dan memohon banyak. Lalu mengapa kita masih kadang lupa dan mengingkarinya? Jad

Pelatihan Wilayah FIM 20

Image
Walaupun tidak ada yang tanya rasanya pasca ikut pelatwil #NoHeartFeeling, tapi bolehlah ya saya cerita-cerita sedikit di sini. Hitung-hitung buat jadi alasan senyum kalau baca baca sendiri lagi suatu hari nanti. Kenalan Dulu Jadi pelatwil FIM 20 merupakan akronim dari pelatihan wilayah Forum Indonesia Muda angkatan 20. Kebetulan karena saya masuk regional Jakarta, saya ikut pelatwil 2, pelatwil wilayah Bogor. Peserta dari pelatwil wilayah 2 ini adalah teman-teman dari Jabodetabek dan Kalimantan. Oiya kalau mau tau lebih lanjut tentang FIM, sabi banget buat ceki ceki di sini Siapa Aja Pesertanya? Ada 115 kawan-kawan terbaik yang berpartisipasi di pelatwil ini. 22 orang dari Regional Jakarta, selebihnya dari regional lain-lain. Kebanyakan pesertanya adalah orang-orang yang masih bergelut di bangku perkuliahan dan  sudah bekerja. Karena maksimal usia peserta adalah 25 tahun, maka peserta yang sudah bekerja pun belum lama-lama banget lulusnya. Regional Jakarta (ter