Kukira Kau Rumah
Kau datang tatkala sinar senjaku telah redup
Dan pamit ketika purnamaku belum seutuhnya
Kau yang singgah tapi tak sungguh
Kau yang singgah tapi tak sungguh
(Kukira kau rumah, -Amigdala)
Mungkin kita sudah merasa menemukan ‘rumah’ dalam diri
seseorang, sekelompok orang, atau pada hal-hal yang kita anggap hebat.
Mempercayakan penuh. Menggantungkan harapan besar ataupun hal-hal kecil. Sampai
lupa kalau suatu waktu yang sementara itu tidak selamanya ada. Sampai lupa
kalau yang tidak membuat kecewa hanyalah Allah semata.
Jadi, jangan merasa sedih. Dari awal, tidak ada yang
menjanjikan kita apa-apa. Mungkin saja kita yang suka berharap banyak. Mungkin
saja kita yang geer tanpa berusaha membatasinya.
Tempat pulang yang sebenarnya adalah Allah. Yang 24 jam
telah memberikan waktu-Nya. Yang menyediakan malam-malam untuk kita mengadu dan
memohon banyak. Lalu mengapa kita masih kadang lupa dan mengingkarinya?
Jadi, jangan kecewa lagi jika suatu hari nanti ada hal-hal
yang tak sesuai ekspektasi. Mungkin, kita yang salah bergantung. Mungkin, kita
yang salah alamat ‘rumah’.
Comments
Post a Comment
Terima kasih sudah membaca. Semoga ada manfaat dan selamat berkelana.