Rekan Diskusi Sampai Nanti




Selain lingkungan kampus yang santun dan matakuliah yang MasyaAllah, ada lagi satu hal yang sangat syukuri di sini. Yaitu kesempatan berada dalam lingkaran sepermainan yang bisa diajak diskusi. Bersama orang-orang yang saya sendiri masih takjub tidak percaya. Sambil berpikir, "bisa gitu ya akhirnya, nemu yang kayak gini di episode kehidupan saya".-

Perkenalkan, mereka adalah rekan saya. Kawan terbaik dalam diskusi apa aja. Iqbal dan Rizky! Dua manusia ter-bikin ngga paham kenapa masih betah 'melingkar' sama saya dan berproses di hal-hal yang sebenarnya biasa saja tapi sukanya dipikir dan dikemas dengan seluruh isi kepala yang kami punya. Dulu awal kenal mereka sebenarnya sejak tingkat pertama. Ceritanya sama-sama jadi volunteer di salah satu komunitas kampus, STIS Mengajar. Bedanya, Iqbal adalah kepala sekolah RW 1, Rizky kepala sekolah RW 15, dan saya adalah pengajar biasa-biasa saja RW 9. Apalah saya dibanding mereka ketika itu dan sampai sekarang sebenarnya.

Lalu kami mulai saling mengenal sebagai rekan kerja yang sesungguhnya itu baru di kepanitiaan gathering dan pergantian pengurus STIS Mengajar. Qadarullah, berlanjut kemudian. Iqbal menjadi ketua SM terpilih dan Rizky adalah wakilnya. Entah gerangan apa yang membuat saya ikutan terjun sama mereka di sana, bantu-bantu di BPH, jadi sekretaris abal-abal. Ahaha.

Dan ya, setahun kepengurusan berjalan. Dalam seminggu, ada satu hari yang dari awal disepakati untuk menjadi hari kumpul rutin. Kita bareng-bareng terus. Sama teman kami yang lain Esty dan dua adik, Anisya dan Aisyah, kita nge-BPH bareng. Menantang diri, mengupayakan konsep baru di kepengurusan periode kala itu. Menggebu-gebu. Maklum, namanya juga mahasiswa 'baru'. Baru nyaman di dunia gituan. Jadi semangatnya, beuh MasyaAllah bikin saya rindu masa-masa dan semangat itu. Ehehe.

Lalu selesai kepengurusan, tidak serta merta kami bubar. Senangnya, di SM itu membentuk atmosfir kekeluargaan yang cukup langgeng. Komunikasi dengan BPH selanjutnya bisa jalan. Terima kasih dik adik, kami masih selalu dilibatkan :) jadi hal itu yang membuat silaturahmi antara kami masih terjaga walau bukan lagi di inti kepengurusan.

Di tingkat 3, kebetulan saya dan Rizky masuk kepanitiaan Dies Natalis kampus dan sama-sama jadi intern di Dreamdelion. Kalau sama Iqbal, kebetulan kami sama-sama masuk Senat Mahasiswa. Boundingnya masih erat, Alhamdulillah. Pun karena kami juga suka saling surpris-mensuprisi di teman teman SM, jadi kami masih sering kumpul tiap ngerayain ulang tahun dan tiap ada kegiatan di SM (fyi, SM banyak kegiatan bareng seperti olahraga bareng, bukber, syukuran, dll) jadi tetep bareng gitu rasanya. Dari saya pribadi sih punya perasaan "oh kita sama-sama suka nih di dunia beginian, di dunia yang bebas ketemu orang-orang, bahasa tingginya : jadi relawan". Ya walaupun istilah relawan itu sendiri rasanya masih terlalu tinggi untuk kami yang kontribusinya masih belum seberapa ini. Ahaha.

Lalu entah mengapa bagaimana ceritanya, kami bertiga kepikiran buat kumpul bareng. Ngobrol-ngobrol santai dan ngerjain suatu ppt yang walau pada akhirnya gagal dikirim. Wkwk. Terus di perjalanan tersentil dan dapat masukkan dari kak alumni buat bikin sesuatu yang 'sesuatu'. Project untuk teman-teman di kampuslah.

Lalu ya, di sinilah kami sekarang. Bersama 2 teman kami lainnya, (Erisa, Alfan) menumbuhkan @generaksimuda. Selain itu, kebetulan (lagi) kami juga sama-sama di kepengurusan angkatan. Wkwk. Pokoknya makin kesini makin ketemu teruslah 😂 dimana mana Iqbal Rizky mulu 😂 tapi itulah yang membuat saya bersyukur sekarang. Memiliki rekan seperti mereka yang sepassion dan sepemikiran. Alhamdulillah, jadi ada sesuatu positif lain yang bisa dipikir selain skripsi. Wkwk.

Terima kasih Iqbal dan Rizky! Telah menjadi rekan diskusi yang semoga sampai nanti. Kadang-kadang jadi bikin sedih karena waktu kita tidak banyak lagi di kampus ini. Yap, setahun lagi kita akan berjarak dan tidak tau kapan bertemu lagi :") suka kepikiran, nanti di penempatan bakal punya teman kayak mereka lagi tidak ya. Yang bisa buat bersenang-senang ng-komunitas bareng. Yang bisa buat diskusi satu malam dua hari mikirin "gimana biar orang-oramg tertarik?".

Ahaha sedih jadinya kalau dipikir terus. Jadi, ngga perlu dipikirin untuk sekarang ya? Yang penting kita masih hidup untuk hari ini. Masih bareng-bareng menyusun mimpi-mimpi aneh kita untuk kemudian hari. Thank you Iqbal dan Rizky sudah membersamai hingga hari ini. Jangan bosan berteman sama saya ya! Serius, saya butuh energi positif seperti ini.

Dan untuk teman-teman yang sudah membuang waktu untuk baca sampai akhir postingan ini, terima kasih. Semoga ada manfaat yang bisa diambil ya ahaha.





Comments

Popular posts from this blog

Book Review : Art of Dakwah

Menghadapi Perempuan