Salam Pertemanan dari Barisan Depan




Rasanya seperti baru kemarin masuk kampus ini. Tahu-tahu hari ini sudah masuk minggu ke tiga perkuliahan di tingkat akhir. Cepet ya? Banget. Banyak hal yang ternyata sudah saya lalui. Baik hal senang maupun sedih. Apapun prosesnya, nikmati aja. Hidup hanya sekali. Cerita besok pagi sudah beda dengan cerita pagi ini. Selaw.

Di postingan kali ini, saya mau cerita nih tentang sepotong kehidupan di dua semester kemarin yang manis untuk ditulis. Yaitu tentang kolega-kolega di tingkat tiga. Taraaa!

Perkenalkan, kami berempat adalah teman di kelas. Yang awalnya bertemu dengan cara yang biasa saja. Layaknya teman kelas yang benar-benar biasa saja. Namun akhirnya kami akrab karena duduk di depan! Wkwk. Rhiska; duduk di kursi terdepan karena kebiasaannya sejak TK, Unuy; duduk di kursi terdepan karena masuk kelasnya di menit-menit kritis (jadi kebagiannya ya itu doang), saya; duduk di kursi terdepan karena mata minus tapi malas pakai kacamata, dan Safi; kenapa ya wkwk pokoknya sering juga duduk di depan. Dan ya begitulah, sesi berjalan, waktu berputar. Kami jadi ngga bisa buat ngga bareng-bareng~

Senangnya saya. Bisa punya teman akrab yang apa-apa bareng, yang kemana-mana bareng. Istilah ngga kerennya : genk! Pertemanan yang awalnya bukan karena tujuan. Bukan karena organisasi, bukan karena suka sesuatu yang sama (Rhiska suka belajar, Safi suka badminton, Unuy suka jalan sama abang, Amel suka gabut sambil menyelami drama kehidupan~) wkwk pokoknya bukan karena paksaan. Murni yang : nyambung, jadi kenapa ngga kita barengin aja?

Apalagi saya tipikal perempuan yang akrabnya ya sesama perempuan aja. Teman laki-laki saya ngga banyak dan yang beneran akrab, yang saya ngga canggung buat ngerusuhin, yang saya bisa lepas cerita ini itu gitu, jujur yah, ngga ada 😂 paling-paling interaksi ya sebatas urusan kerjaan atau basa basi singkat yang langsung berkesudahan. Jadi saya senang banget nih bisa ketemu mereka, perempuan-perempuan yang bisa jadi tempat pelarian apa aja, MasyaAllah Tabarakallah.

Suka terharu dan penasaran dalam satu waktu kenapa mereka masih mau menunggu saya yang suka PHP tiba-tiba. Makasih ya! Beneran itu yang bikin saya belajar kalau chit-chat ala-ala perempuan itu penting banget. Misal dengan sekadar masak bareng, streaming asian games bareng, curhat-curhat sambil gegoleran pas sesi kosong. Prosesnya itu lo yang ngga bisa diganti sama hal lain sepenting apapun.

Terima kasih telah pernah dan insyaallah akan selalu berada di sini. Satu tahun lagi insyaallah lulus dan penempatan. Rhiska bau-baunya pusat bumi, Safi dan Unuy kayaknya kebarat-baratan. Saya? Doain aja. Semoga selalu ikhlas dan bersyukur dimanapun nanti ditempatkan. Jarak di peta akan semakin membentangkan. Dimanapun itu, sudah pasti yang terbaik bukan? Nanti jangan lupa terus berkabar dan saling berdoa yang baik-baik. Iwufyu gais!

Comments

Popular posts from this blog

Book Review : Art of Dakwah

Menghadapi Perempuan