Sabtu Pagi di Warunk Upnormal
Semua
manusia diciptakan sama. Katanya, apapun beda kita, tak penting jika hanya berdasar penilaian
manusia. Saya sepakat. Namun walaupun sama, saya masih suka tidak percaya diri
jika bertemu orang yang lebih unggul dari saya dalam dua hal; ilmu dan amal.
Dan kemarin pagi, ceritanya, saya tidak percaya diri.
Saya
dan beberapa teman (6 orang termasuk saya), berkesempatan
bersilaturahmi dengan Kak Suryo, salah satu kakak alumni di kampus. Selisih X tahun dalam segi umur angkatan. Kebetulan kakaknya sedang ada urusan yang harus
dikerjakan di Jakarta jauh jauh dari daerahnya, jadi pagi itu, ada kesempatan
untuk rusuh sebentar dengan kedok sharing bareng.
Kalau
boleh jujur, banyak hal yang saya dapatkan, banyak hal dari obrolan kemarin
yang dapat dijadikan pelajaran. Solusi-solusi dari resah-resah kami dan
pandangan-pandangan baru dari lain dimensi.
Di
awal-awal perbincangan, beberapa teman saya menyampaikan masalah mereka. Berasa
sesi curhat dong ma, tapi bukan Mamah Dedeh. Wkwk.
1. Jika ada masalah dan merasa
banyak hal yang menyulitkan, coba dilihat lagi niatnya
Menjadi
pengingat banget buat kami, buat teman-teman yang sedang menjalankan amanah dan
urusan lainnya. Terkadang kita merasa apa yang dibebankan di kita kok susah
gitu ya. Ada aja halangannya. Nah coba tengok ke belakang, tengok niatnya.
Jangan-jangan hal-hal berat yang kadang saya rasakan memang karena niat yang
tidak sepenuhnya benar ya. Kalau masih, mundur sebentar dan tata ulang. Niatkan
kembali semata karena kebaikan. Modus terbaik untuk mendapatkan ridho Sang
Pewujud Harapan.
2. Melakukan kebaikan itu ikhlas
dan santai, ngga perlu ngoyo
Ngoyo
itu artinya ngotot dan malah menyulitkan diri sendiri.
Terlepas
dari prinsip masing-masing orang, ini bisa jadi salah satu koentji. Tak jarang
dalam melakukan suatu hal, kita berada dalam titik jenuh. Sebenarnya, yang
demikian sebabnya karena kita terlalu memforsir dan idealis dalam bertarget.
Padahal jalani saja dengan baik. Dan tunaikan kewajiban dengan riang.
3. Semua hal sekarang akan berlalu.
Jadi, santai aja.
Beberapa
keputusan masa lalu bisa jadi berdampak untuk sekarang, tapi tidak selalu.
Kesibukan-kesibukan dan masalah yang mungkin ada untuk sekarang bisa berdampak
untuk masa depan, tapi tidak semua. Kakaknya banyak bercerita tentang contoh kehidupan beliau semasa kuliah dan
kehidupan dewasanya sekarang, ada
korelasi sih. Tapi ngga berlebihan. Bahkan banyak momen momen di kampus yang
efeknya ngga terlalu ngaruh di dunia kerja, apalagi kalau dulu niatnya belum
lurus. Tapi ya ada juga sih manfaatnya, salah satunya menjadi paham bahwa niat
ya harus diluruskan. Wkwk.
Lalu
banyak juga dikasih Kak Suryo masukkan-masukkan dalam memulai sebuah project,
1. Temukan orang-orang
Banyak
teman yang bisa diajak berkegiatan. Misal si orang tersebut merasa "aku
nanti ngapain? bisa bantu apa emang?", ngga apa apa. Bingung di awal ngga
apa-apa. Yang terpenting orang tersebut mau dulu dan punya niat. Dengan
berjalannya waktu, akan ada porsi dan perasaan andil dalam melakukan sesuatu.
2. Jika ada yang jenuh atau tidak
aktif di tengah perjalanan
Tidak
masalah. Selalu usahakan sistem back-up. Jika ada yang sedang tidak aktif, maka
kewajiban yang lain untuk membantu. Karena kita tidak tau, mungkin saja yang
bersangkutan ada kerjaan lain yang tidak bisa ditinggalkan. Kita tidak perlu
merasa terzolimi, toh kita juga tidak berkontribusi apa apa di pekerjaan lain
teman kita kan.
3. Jika kita bekerja sama dengan
orang lain, ingin juga memberi manfaat ngga hanya membagi capek kerjanya aja
"Kalo
itu sih biasanya, menunjukkan ke dia tentang respon positif orang-orang
terhadap dia. Dicekokin misal "eh kata dia bagus lho buatanmu yang
ini", begitu sampai teman kita ketagihan untuk melakukannya lagi. Kalau
sudah berjalan terus, kita balik lagi dengan misi lain meluruskan niatnya
lagi"
4. Kolaborasi dengan teman-teman
influencer.
Hehe
influencer katanya. Ya begitu, jika kita punya teman yang bisa memengaruhi
orang banyak atau bahasa kekiniannya hitz, ajakin aja. Atau teman-teman yang
rame, suka narsis, ajakin aja. Teman-teman yang seperti ini punya kekuatan
publikasi. Orang akan tertarik dan penasaran "ini apaan sih kok dia
ikutan", "oh kayak gini itu keren?", dsb.
Tiba-tiba
kepikiran tentang tulisan di mojok.co, bahwasanya 1000 guru bisa memberi
nasehat bahwa pendidikan penting untuk masa depan. Tapi ruangguru hanya perlu 1
Iqbal untuk meyakinkan bahwa pendidikan itu keren. (Iqbal Ramadhan yang
ceritanya jadi ambassadornya ruangguru) wkwk.
5. Coba aja dulu, diniati, pasti
ada jalan
Pas
ini saya menyampaikan ketakutan-ketakutan dalam memulai sesuatu. Takut nanti
gaada yang tertarik lah, takut nanti gaada link untuk melakukan ini itu lah.
Dan jawabannya cukup sederhana : coba aja dulu, diniati, pasti ada jalan~
Favorit!
Sebenarnya
masih banyak, semuanya membekas, tapi saya tulis yang sekiranya bisa diambil
hikmahnya secara umum. Alhamdulillah. Saya bersyukur hidup sampai hari ini dan
melalui kemarin pagi. Masih terbayang-bayang sampai sekarang. Sampai mau nulis
ini aja, perlu waktu dulu karena kadang gitu ga sih. Ada hal-hal yang jika
terlalu menyenangkan, inginnya disimpan dulu. bisanya nyeritain secara langsung
atau voice note. Nah baru deh, 24 jam kemudian, setelah excited nya agak reda
wkwk, cuss tulis.
Di
silaturahmi itu juga, alasan tidak percaya diri saya nyata adanya. Masih jauh
sekali di bawah dari segi ilmu dan amal. Semoga bisa segera berbenah ya meel
yaa. Semoga kita menjadi hamba-hamba yang senantiasa belajar.
Comments
Post a Comment
Terima kasih sudah membaca. Semoga ada manfaat dan selamat berkelana.